png
Game Online Indonesia
HOME

Game Online IndonesiaSeri Assassin’s Creed selalu dikenal dengan alur cerita yang luas dan pengetahuan mitologi yang padat, dan disini kalian bisa melihat Sejarah Assassin’s Creed dari awal hingga game terakhirnya yang sudah kami persingkat. Game terbaru Assassin’s Creed Odyssey adalah sebuah prekuel pada seri ini, tapi penting untuk mengetahui tentang kunci karakter dan kejadian-kejadian dari game-game sebelumnya, ini adalah rekap atau ikhtisar dari apa yang perlu kalian ketahui sebelum masuk ke Assassin’s Creed Odyssey. Tapi waspada, ada spoiler !

 

Rekap yang kami berikan ini akan membahas mengenai kejadian-kejadian utama pada setiap game (sorry guys, tidak termasuk komik dan buku AC), mengisi cerita tentang Assassin dan Templar, Pieces of Eden, Isu dan semua yang mungkin sudah kalian lupakan atau mungkin belum kalian ketahui. Odyssey adalah tempat lain yang bagus untuk didalami bahkan untuk pendatang baru, tapi kalian mungkin mempunyai apresiasi yang lebih tinggi kalau kalian menyadari semua yang telah terjadi sampai saat ini.

 

Assassin’s Creed Odyssey akan keluar pada tanggal 5 Oktober untuk PC, PS4 dan Xbox One. Sebagai tambahan yang menarik, game ini juga akan tersedia untuk dimainkan di Google Chrome pada hari peluncuran berkat pengujian baru yang dilakukan search engine untuk mengukur kekuatan teknologi streaming gamenya. Tapi, Google hanya akan memilih beberapa pengguna yang daftar melalui website resmi mereka.

 

Sejarah Assassin’s Creed

 

Mereka Yang Datang Sebelumnya

 

Isu

 

Pada permulaan, bumi ditinggali oleh yang namanya Isu, spesies kuno humanoid. Mereka memiliki kemampuan prekognitif dan ilmuwan yang berbakat, mereka juga mempunyai jangka hidup yang panjang, tapi tidak abadi. Kekuatan besar dan kecerdasan mereka menuntun mereka untuk membuat ras manusia, yang mereka desain pada gambaran mereka sebagai tenaga kerja yang ‘jinak’. Tapi untuk memastikan manusia tetap tunduk pada aturan mereka, Isu membuat beberapa alat yang kuat, yang lalu dikenal oleh manusia sebagai Pieces of Eden, untuk memperbudak atau mengendalikan pikiran mereka.

 

Pemberontakan Dan Perang

 

Adam and Eve

 

Saat Isu menciptakan manusia, mereka di desain untuk lahir dengan neutrotransmitter kimia di otak mereka yang membuat mereka rentan terhadap Pieces of Eden. Akan tetapi, dari waktu ke waktu perkawinan antara manusia dan Isu menuntun pada terciptanya ras hybrid. Ini menciptakan pemberontakan oleh kedua hybrid, Adam dan Eve, yang mencuri Piece of Eden yang dikenal dengan Apple untuk berperang melawan Isu.

 

Selagi para Isu secara teknologi lebih unggul daripada manusia, perang yang terjadi memberi kerugian pada mereka karena sangat kalah jumlah. Kekalahan jumlah ini adalah hasil dari Isu yang memproduksi terlalu banyak manusia untuk bekerja untuk mereka. Setelah peperangan sekitar 1 dekade, konflik itu tiba-tiba berakhir karena adanya solar flare atau suar matahari yang besar yang menghancurkan bumi, yang membuat kedua belah pihak rugi besar. Kejadian ini menjadi dikenal dengan Toba Catasrophe.

 

Upaya Terakhir

 

isu

 

Pada saat peperangan, ada tiga ilmuwan Isu, yakni; Minerva, Juno dan Jupiter, yang sebenarnya tahu bahwa suar matahari itu akan menabrak bumi. Mereka berusaha keras untuk mencegah kejadian ini dengan meneliti enam solusi yang berbeda, namun tidak ada yang menyediakan apa yang diperlukan. Akhirnya Minerva membuat solusi ketujuh yang dikenal sebagai The Eye, sebuah alat yang mampu untuk memungkinkan mereka untuk memanipulasi pola dan persamaan eksistensi. Dengan kekuatan ini, Isu bisa mengeluarkan perisai magnetik planet yang bisa memantulkan bahaya yang akan datang ke bumi.

 

Di tengah percobaan, Juno mengembangkan kebencian yang mendalam untuk manusia. Dia membuat rencana untuk mengambil alih dunia dan memperbudak menusia setelah suar matahari terjadi. Akan tetapi, Minerva dan Jupiter mengetahuinya dan mengurung kesadarannya. Tapi sebelum Juno dikurung, dia merusak pola The Eye, supaya ia bisa terbebaskan pada saat di aktivasi. Minerva lalu mengetahuinya dan memutuskan bahwa alih-alih membiarkan Juno dengan rencananya, akan lebih baik untuk menghancurkan alatnya dan membiarkan suar matahri itu terjadi.

 

Pesan Untuk Generasi Selanjutnya

 

Message

 

Sebelum suar matahari itu menabrak bumi, Minerva menciptakan The Eye yang kedua untuk memberi pesan pada generasi masa depan manusia dengan harapan memberi mereka pengetahuan yang diperlukan untuk mencegah Catastrophe yang kedua. Pesan-pesan ini dikunci ditempat tersembunyi di seluruh dunia.

Selain usaha untuk menolong masa depan manusia, rencana jahat Juno juga bertahan. Dalam kurungannya, dia berhasil memperbaiki The Eye yang pertama dan menggunakannya untuk berkomunikasi dengan generasi masa depan dengan harapan untuk bisa menghasut mereka untuk menyelesaikan tujuannya.

 

Rekonsiliasi dan jatuhnya Isu

 

Solar Flare

 

Dampak dari suar matahari itu membalikan polaritas medan magnet bumi dan mengeksposnya pada radiasi mematikan dari matahari. Selagi kedua pihak Isu dan manusia selamat dari bencana itu, jumlah mereka mulai berkurang. Dan hasilnya, kedua spesies damai dan bekerja sama untuk membangun kembali dunia.

Beberapa Isu mengambil langkah untuk mempengaruhi manusia, menyebar luaskan pengetahuan mereka. Beberapa dari usaha ini menampakkan diri sebagai takhayul dan mitos religius yang melewati zaman di berbagai budaya yang berbeda. Selain usaha terbaik mereka untuk mempertahankan jalan mereka, para Isu akhirnya punah. Manusia melanjutkan untuk berkembang, secara perlahan melupakan keberadaan dari Isu selagi mereka terbagi menjadi budaya dan peradaban yang berbeda.

 

Assassin Dan Templar: Perang Ideologi

 

Assassin VS Templars

 

Berabad-abad berlalu, manusia mulai menemukan beberapa Pieces of Eden, yang selamat dari bencana Toba Catastrophe. Kekuatan dari artefak ini memicu debat tentang bagaimana untuk menggunakannya untuk keuntungan manusia. Ada banyak yang berusaha untuk memenuhi potensi manusia yang sesungguhnya dan memutuskan untuk menggunakan artefak itu untuk membuat sebuah utopia. Selagi banyak yang menentang mengenai penggunaannya, memilih untuk memberi manusia kebebasan sepenuhnya dimana semua bisa hidup dengan keinginan mereka. Kedua keyakinan ini akhirnya terbentuk organisasi, yaitu Templar dan Assassins, yang terus melakukan peperangan rahasia yang mencakup sebagian besar sejarah manusia.

 

Desmond Miles

 

Demond Miles

 

Seorang kunci permain dalam konflik antara Assassin dan Templar adalah seorang bernama Desmond Miles. Seorang Assassin dari dunia yang sudah modern, Desmond berhati-hati pada prinsip dan gaya hidup organisasinya. Di umur 16, dia pergi dari rumah dan pindah ke New York untuk bekerja sebagai bartender. Tapi, dia tidak bisa lepas dari asal-usulnya, dan diculik oleh para Templar, yang pada titik ini menutupi aktivitas mereka dengan perusahaan bernama Abstergo.

Assassin muda ini dibawa ke salah satu labolatorium Abstergo dimana ia digunakan sebagai subjek pengujian di Animus, sebuah alat yang bisa membaca ingatan leluhur dari seseorang melalui memori genetik yang ada dalam DNA mereka. Pemimpin eksperimen penelitian mereka adalah seorang ilmuwan bernama Warren Vidic dan asistennya, Lucy Stillman. Tujuan mereka adalah menemukan lokasi dari Pieces of Eden.

 

Assassin’s Creed – Destiny

 

Altair

Desmond dibuat untuk menghidupkan kembali memori genetik dari leluhurnya, Altair Ibn-la’Ahad. seorang anggota dari Assassin pada saat perang salib ketiga (Third Crusade). Dengan memasuki memori dari Altair, Vidic berhasil menemukan lokasi dari beberapa Pieces of Eden. Setelah menemukannya, eksekutif Abstergo memerintahkan untuk membunuh Desmond, karena ia telah melampaui kegunaannya. Namun, Lucy mengungkapkan kepada Desmond bahwa ia sebenarnya adalah agen dari Assassin yang menyamar, dan berjanji untuk keselamatannya.

 

Assassin’s Creed II – Menjadi Seorang Assassin Dan Sebuah Pesan Dari Minerva

 

Demond Minerva

Lucy mengeluarkan Desmond dari kurungannya dan keduanya kabur dari lab Abstergo. Datang ke salah satu tempat persembunyian Assassin, Desmond dan Lucy bertemu dengan anggota lainnya, Shaun Hastings dan Rebecca Crane. Tujuan baru mereka adalah melatih Desmond menjadi seorang Assassin menggunakan Bleeding Effect, gejala yang disebabkan oleh paparan lama pada Animus yang memungkinkan seseorang untuk mewarisi kemampuan dari leluhur mereka.

 

Desmond kembali ke Animus untuk memasuki memori dari seorang assassin yang hidup di abad renaisans Italia. Ketika mereka mendorong lebih jauh kedalam memori Ezio, mereka bertemu dengan salah satu pesan dari Minerva. yang memperingati tentang bencana yang akan terjadi dan menceritakan perang antara Isu dan manusia. Tapi apa yang membuat Desmond terkejut adalah Minerva mengatakan bahwa ia berbicara dengannya melalui Ezio. Setelah mengetahui ini, Desmond ditarik dari Animus, karena para Templar menemukan lokasi mereka. Meskipun sempat ada pertarungan dengan Vidic dan anak buahnya, mereka berhasil kabur.

 

Assassin’s Creed: Brotherhood – Menemukan Apple

 

Menemukan Apple

 

Mereka lalu pergi ke utara dan membuka toko di Monteriggioni, bangunan yang dulunya HQ atau markas besar dari Italian Brotherhood pada saat abad ke 14. Sekali lagi Desmond menggunakan Animus untuk masuk ke memori Ezio dengan harapan bisa menemukan informasi yang bisa menolong para Assassin. Akan tetapi, Bleeding Effect mulai mengambil alih pikirannya, yang menyebabkan ia mulai untuk merasakan lebih banyak halusinasi. Desmond mengabaikannya dan mengetahui bahwa Ezio menyembunyikan Apple of Eden dibawah Collosseum di Roma.

 

Di Colloseum, mereka menemukan sebuah jalan yang menuntun mereka ke ruang bawah tanah dimana Apple itu disimpan. Sebuah hologram dari Juno muncul di depan mereka untuk memberitahu keberadaan ruang tersembunyi milik Isu. Desmond lalu mengambil Apple of Eden, dan karena itu, artefaknya menjadi aktif, memungkinkan juno untuk mengendalikannya dan membunuh Lucy. Kejutan itu membuat Desmond jatuh koma.

Jangan sampai kelewatan, baca juga :

Assassin’s Creed: Revelations – Keluar dari Black Room

 

Black Room

 

Setelah kejadian pembunuhan Lucy, William Miles, ayah dari Desmond dan ketua dari Assassin, mengirim beberapa Assassin untuk mengeluarkan mereka dari ruang bawah tanah Colosseum. Desmond kembali memakai Animus untuk mengstablikan kondisinya. Dia bangun dan menemukan bahwa dirinya berada didalam Black Room, sebuah safe mode atau mode aman yang dibangun untuk program Animus. Disana ia bertemu dengan konstruksi visual Clay Kaczmarek, seorang pria yang dulunya menggunakan Animus sebelum Desmond dalam eksperimen Vidic. Kaczmarek memberitahu Desmond bahwa ia harus terus menghidupkan kembali memori dari leluhurnya agar terbangun dari koma.

 

Desmond tidak hanya mengalami kehidupan tua Ezio, tapi juga Altair. petualangannya dari memori kedua leluhur itu memungkinannya untuk menemukan pesan dari Jupiter, yang memberitahu lokasi dari Grand Temple, yang menampung semua penelitian yang dilakukan untuk mencegah suar matahari pertama. Setelah menemukan ini, Desmond terbangun dari koma, dengan Shaun, Rebecca dan ayahnya berada disampingnya.

 

Assassin’s Creed III – Menemukan Kunci Grand Temple

 

Grand Temple Key

 

Mereka pergi ke Grand Temple dimana mereka akan menggunakan Animus lagi. Memasuki Grand Temple memicu Bleeding Effect Desmond, yang mengungkap bahwa sebuah kunci diperlukan untuk membuka ruang paling dalam dari Grand Temple. Tapi bukannya memasuki memori Ezio, Demonsd masuk kedalam memori dari Haytham Kenway, seorang Templar pada abad 18-an yang dulunya pernah memegang kunci itu. Akan tetapi, dia lalu belajar bahwa sebenarnya anak Haytham lah yang lalu memegang kunci itu. Yaitu seorang assassin bernama Ratonhnhaké:ton alias Connor Kenway.

 

Ketika Desmond mencari di memori Connor, dia sesekali berhenti untuk menjalankan misi untuk mendapatkan baterai untuk menghidupkan Animus. Tapi, suar matahari kedua dengan cepatnya datang, dan tanpa adanya petunjuk lokasi kunci Grand Temple, situasinya menjadi terdesak. Dalam usaha untuk memaksimalkan produktifitas, Desmond fokus untuk mendalami lagi memori connor, selagi William mengambil baterai baru dari museum di Cairo.

 

Akan tetapi, Vidic berhasil menangkap William dan mengirim sebuah pesan video pada mereka menjelaskan bahwa William hanya akan dibebaskan kalau mereka memberikan Apple of Eden. Desmond mendatanginya dan pergi ke Abstergo dimana ayahnya itu ditahan, tapi bukannya memberikan Apple of Eden, ia malah membunuh Vidic dan anak buahnya.

 

Assassin’s Creed III – Menyelamatkan Dunia

 

Demond Apple

 

Desmond kembali ke Animus dan belajar bahwa kunci Grand Temple itu disembunyikan di sebuah makan di Massachusetts. Menggunakan kunci untuk membuka gerbang ke ruang dalam Grand Temple, Desmond dan yang lainnya memasuki dan disambut oleh Juno, yang mengungkapkan bahwa mereka bisa menyelamatkan dunia menggunakan The Eye. Tapi, Minerva muncul dan mendesak Desmond untuk tidak mengaktifkannya, menjelaskan bahwa rencana Juno untuk memperbudak manusia. Dia juga mengatakan bahwa mengaktifkannya akan menyelamatkan dunia dari suar matahari, itu akan membunuh Desmond dan memungkinkan Juno menyelesaikan misinya untuk menguasai bumi.

 

Tidak menghiraukan Minerva, Desmond mengatakan bahwa kalau Juno bebas, masih ada sedikit peluang bahwa manusia bisa menghentikannya. Dengan begini, Desmond mengaktifkan The Eye, mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan bumi dan membebaskan Juno dari tahanan.

 

Assassin’s Creed IV: Black Flag – Menyusupi Abstergo Entertainment

 

Abstergo Entertainment

 

Dengan kematian Desmond, Shaun, Rebecca dan William melanjutkan untuk bertarungan dengan para Templar. Tetapi, William akhirnya mengundurkan diri dari ketua Assassin untuk pergi mengasingkan diri.

 

Shaun dan Rebecca lalu menyamar sebagai pegawai rendahan di Abstergo, yang berhasil membuat versi baru dari Animus yang bisa membuat orang menghidupkan kembali memori genetik dari DNA siapapun, selama DNA itu dipanen. Dengan teknologi ini, yang dibuat menggunakan DNA Desmond, para Templar membangun Abstergo Entertainment, sebuah cabang dari perusahaan yang menciptakan produk konsumen menggunakan teknologi Animus. Tapi Abstergo Entertainment adalah sebuah samaran untuk apra Tamplar mendapatkan Pieces of Eden yang lainnya.

 

Assassin mempunyai seorang informan dalam perusahaan itu, bernama John Standish, yang mulai menolong seorang pegawai Abestergo Entertainment tanpa nama (karakter kalian) untuk hack ke database perusahaan. Pegawai itu secara bertahap memberikan informasi pada Assassin.

 

Assassin’s Creed IV: Black Flag – The Sage

 

The Sage

 

Juno tetap kukuh pada rencananya untuk menguasai dunia. Tapi, dia hanya bisa melakukan sedikit hal tanpa tubuh fisik untuk mentransfer kesadarannya kedalam. Untungnya, Juno sudah membuat rencana sebelum ditahan, dia berhasil untuk memanipulasi kode genetik manusia, membuat pemicu tersembunyi yang bisa mengubah susunan genetik seseorang, memberi mereka dengan memori dan penampilan suaminya. Eksperimennya menyebabkan suami Juno berulang-ulang berenkarnasi dalam bentuk manusia selama ribuan tahun. Renkarnasi ini disebut dengan Sage.

 

Tanpa diketahui semua orang, John Stadish sebenarnya adalah seorang Sage dan merencanakan untuk mentransfer kesadaran Juno ke tubuh pegawai Abstergo Entertainment tanpa nama ini. Tapi rencanya gagal dan sekuriti Abstergo menembak john.

 

Assassin’s Creed Unity – The Initiates

 

The Initiates

 

Dengan maksud memerangi Templar, Assassin meminta bantuan dari player untuk menggunakan produk gaming dari Abstergo Entertainment. Mereka yang bergabung dikenal dengan nama Initiastes. Dengan bantuan Initiaste tanpa nama (player), seorang assassin bernapa Bishop berhasil mengamankan lokasi dari Apple of Eden melalui memori assassin era French Revolution atau revolusi perancis, Arno Dorian.

 

Assassin’s Creed Syndicate – Rencana Juno Selanjutnya

 

Junet

 

Para Templar mulai menggunakan DNA John Standish untuk menciptakan Isu dari awal, bertujuan untuk mengeksplorasikan memori genetik yang ada dalam DNAnya menggunakan Animus. Tapi untuk mencapai ini, mereka membutuhkan Piece of Eden yang bernama The Shroud, yang terletak di suatu tempat di London. Assassin mendengar hal ini dan sekali lagi meminta bantuan Initiate tak bernama.

 

Dengan menghidupkan kembali memori dari Assassin bersaudara, Jacob Frye dan Evie Frye, Initiate menemukan bahwa Shroud berada dibawah Buckingham Palace. Shaun dan Rebecca dikirim untuk mendapatkannya, tapi diserang oleh para Templar, yang berhasil kabur dengan The Shroud. Saat itu terungkap bahwa Juno diam-diam sudah merencanakan ini dari awal, memanipulasi Templar untuk mencari orang baru untuk menanamkan kesadarannya.

 

Assassin’s Creed Origins – Generasi Selanjutnya: Layla si Peneliti Abstergo

 

Layla

 

Setelah beberapa waktu setelah kejadian di Syndicate, Layla Hassan, seorang peneliti dari Historical Research Division atau divisi peneliti sejarah dari Abstergo, ditugaskan untuk menemukan dan membawa artefak misterius di Mesir. Ini menuntunnya untuk menemukan makam yang berisikan mummy dari Assassin kuno Bayek dan Aya. Dengan harapan menemukan informasi untuk mengamankan posisinya dalam projek Animus perusahaan, Layla memutuskan untuk menghidupkan kedua memori dari Bayek dan Aya menggunakan Animus, keluar dari tanggung jawabnya untuk perusahaan. Dia mengasingkan dirinya didalam sebuah gua di tengah-tengah padang pasir di Mesir.

 

Layla lalu diserang pada saat menghidupkan memori Bayek dan Aya. Sahabatnya Deanna juga diserang pada saat proses, walaupun nasibnya tidak diketahui.

Layla melanjutkan untuk mendalami memori dari Bayek dan Aya, belajar sejarah asal mula persaudaraan Assassin. Pada saat ia bangun dari Animus, dia bertemu dengan William Miles, yang meminta padanya untuk bergabung dengan Assassin. Mengingat bagaimana pasukan Abstergo berusaha menyerang Layla karena tidak melapor, akhirnya ia menerima tawaran dari William. Tapi ia tidak sampai benar-benar menjadi seorang anggota.

 

Assassin’s Creed Origins – Bayek dan Formasi Persaudaraan

 

Bayek

 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Layla menghidupkan memori Bayek, yang adalah seorang Medjay yang dihormati yang bertanggung jawab untuk menjaga Siwan Oasis saat era Ptolemaic Mesir di tahun 49 sebelum masehi. Kehidupan Bayek berubah 180 derajat saat ia dan anakanya, Khemu, diculik oleh lima orang bertopeng. Orang-orang bertopeng itu memaksa Bayek untuk menggunakan golden orb untuk membuka ruangan rahasia. Khemu membantu Bayek untuk kabur, tapi saat mencoba untuk membunuh salah satu orang bertopeng itu, Bayek tidak sengaja malah menusuk Khemu di dada, yang akhirnya membunuhnya.

 

Ini menuntun Bayek dan istrinya Aya pada sebuah misi untuk balas dendam. Mereka menemukan bahwa yang mengatur penculikan Bayek adalah bagian dari organisasi yang lebih besar yang dikenal dengan nama Order of the Ancients. Bayek bertarung untuk membunuh setiap anggota. Sementara Aya membantu membunuh anggota Order sekaligus bekerja pada Cleopatra untuk mengamankan tahta Mesir dari Ptolemy XII. Bayek akhirnya menjadi terlibat dalam misi ini dan menjadi Medjay Cleopatra untuk membasmi lebih banyak pengikut dari Order.

 

Akan tetapi, semuanya menjadi lebih parah setelah Cleopatra memutuskan hubungan dengan Bayek dan Aya, dan bergabung dengan Julius Caesar dan Order of the Ancient. Menyadari kesalahan mereka untuk mendukung Cleopatra, Bayek dan Aya mengumpulkan rekan mereka untuk membentuk brotherhood atau persaudaraan untuk melawan Order of the Ancient dan mempertahankan keinginan bebas untuk orang-orang awam. Mereka berdua lalu menemukan bahwa ketua dari Order dan dibalik dari pembunuhan Khemu adalah Letnan dari Julius Caesar, Flavius. Bayek lalu menghadapinya dan membunuhnya, akhirnya mendapatkan pembalasan yang ia dan Aya punya sejak lama.

 

Setelah kembali dari pembunuhan Flavius, Bayek menemukan bahwa Aya berencana untuk pergi ke Roma untuk membunuh Julius dan Lucius Septimius, anggota terakhir dari Order of the Ancient. Di titik ini lah Bayek dan Aya memutuskan untuk berpisah tapi bersumpah untuk bekerja sama untuk menjaga dunia dari kegelapan. Setelah berpisah, Bayek membuang jimat tengkorak elang, yang dulunya salah satu bagian dari kalung yang ia buat untuk Khemu, ke pasir. Ini meninggalkan kesan dan akhirnya menjadi simbol persaudaraan yang baru (simbol Assassin’s Creed yang kita ketahui sampai sekarang).

 

Melihat Kedepan: Assassin’s Creed Odyssey

 

 

Tidak seperti Origins, arah pada Assassin’s Creed Odyssey masih belum jelas. Ini mengambil tempat bahkan lebih jauh lagi pada saat Peloponnesian War atau perang Peloponnesia pada di tahun 431 sebelum masehi dan mengikuti cerita Alexios atau Kassandra, saudara kandung dan mantan Spartan yang menjadi tentara bayaran. Layla kembali ke protagonis masa kini dan melanjutkan petualangannya. Ia memulai game dengan menemukan Spear of Leonidas atau tombak Leonidas, sebuah senjata legendaris yang juga merupakan senjata Isu. Dengan jejak DNA yang tertinggal, dia bisa masuk ke memori Alexios atau Kassandra menggunakan Animus.

Pertanyaan kenapa Layla pergi lebih jauh lagi masih tidak jelas. Dia bekerja untuk para Assassin sekarang jadi mungkin saja petualangan terbaru ini berasal dari tujuan dan ambisi mereka sendiri. Ada beberapa teori kemungkinan, tapi kami sendiri berpikir bahwa cerita baru ini mungkin ada hubungannya dengan asal usul Templar dan Isu.

 

Patut dicatat bahwa rencana Juno yang dijelaskan di banyak game sebelumnya ada di Origins, tapi kami masih penasaran apakah ini akan muncul lagi di Odyssey atau tidak. Karena game ini sepertinya sedikit lebih mendalam dengan Isu mengingat Spear of Leonidas, ada sedikit kemungkinan kita bisa mendengar lebih banyak lagi.

Jadi itu dia guys Sejarah Assassin’s Creed mulai dari awal sampai game terbarunya, Assassin’s Creed Odyssey, gimana menurut kalian ? seru kan ya ! Coba kasih tahu kami menurut kalian bagaimana kelanjutan untuk seri Assassin’s Creed ini di kolom komentar di bawah ini.

Game PS4 Terbaik Dan Terbesar 2019
29 Game PS4 Terbaik Dan terbesar 2019 !
Film Mega Man
Film Mega Man Live Action Sudah Resmi !
Tips Dan Trik Rainbow Six Siege
8 Tips Dan Trik Rainbow Six Siege !